kejayaan bukan destinasai tetapi sebuah perjalanan

Social Icons

Pages

Tuesday, 17 September 2013

SEKULAR

Sekulerisme adalah sebuah madzhab pemikiran yang menegaskan bahwa din tidak dapat ikut campur pada segala permasalahan hidup kita. Din adalah masalah rohani dalam hati manusia atau dalam tempat tempat ibadah saja.

Din tidak berhak mengatur bagaimana cara kita berpakaian, bagaimana kita makan, bagaimana kita memutuskan perkara mi pengadilan, bagaimana kita menjual dan membeli, bagaimana kita mengurus negara negara, bagaimana kita membeda bedakan manusia dan atas asas apa. Urusan urusan kehidupan ini dan undamg undan yang mengatur negara dan kehidupan harus jauh dari keikut campuran din.

Dengan makna lain, sekularisme adalah seperti keadaan orang yang difirmankan oleh Allah tentang mereka:

أفتؤمنون ببعض الكتاب وتكفرون ببعض

"Apakah kalian beriman kepada sebagian Al Kitab dan kafir kepada sebagian yang lain?" (Al Baqarah:85).

Ma'nanya: kafir kepada sebagian kandungan din. Dan kafir kepada sebagian kandungan din berarti kafir kepada keseluruhan din, karena keseluruhan din adalah bersumber dari Allah. Maka barang siapa yang kafir dan menolak sebagian din dan mengatakan bahwa din tidak berhak untuk ikut campur dalam urusan kehidupam kita, maka seperti ia mengatakan bahwa Allah tidak berhak ikut campur dakam urusan kehidupan kita. Maha suci Engkau ya Allah, ini adalah dusta yang besar.

Oleh karena itu, para ulama sepakat bahwa sekulerisme adalah sebuah madzhab kafir.
Kemudian seluruh fikroh (pemikiran), atau madzhab, atau manhaj, atau undang undang yang berdiri diatas asas pemikiran pemisahan antara سلطة الدين (kekuasaan din) dan هداية الدين (petunjuk din), maka itu adalah fikroh atau madzhab atau undang undang sekuler.

Diatas asas ini, berdiri banyak pemikiran dan madzhab, seperti liberal, komunis, kapitalis, al wujudiyah, al roiliyyun, demokrasi, westernize dan lain lain.

Allah ta'ala berfirman:

قل إن صلاتي ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين

"Katakanlah: "Sesungguhnya sholatku, sembelihanku, hidupku dan matiku adalah milik Allah Rob alam semesta."

Maksudnya: sebagaimana kita mendirikan sholat untuk Allah, kita menyembeli untuk Allah, demikian pula kehidupan kita semuanya adalah untuk Allah, karena kembali kita adalah kepada Allah Pencita kita. Lalu bagaimana kita tidak tidak berhukum kepada-Nya dalam segala urusan kehidupan sedangkan Dia menguasai kehidupan dan kematian kita. Subhaanallah...(Maha Suci Allah...).

No comments:

Post a Comment